Minggu, 20 November 2016

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI -- Pertemuan Ke-6

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


Latar Belakang Masalah
          Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar data keruangan dan obyek di bumi. Dalam GIS atau SIG, teknologi informasi merupakan perangkat yang membantu dalam menyimpanan data, memproses data, menganalisa data, mengelola data dan juga menyajikan informasi.
Dalam Penggunaan Sistem Informasi Geografis, masih banyak diantara kita yang belum mengetahui bagaimana cara menggunakan data pada editor. Pada kesempatan ini, putri akan sedikit menjelaskan mengenai cara menggunakan editor. Sebelum mulai ke pembahasan inti, kalian harus tau dulu apa itu editor dalam Sistem Informasi Geografis. Jadi, Editor sendiri merupakan sebuah proses editing pada format shapefile.

Pembahasan
            Editor berfungsi untuk melakukan editing pada shapefile. Contohmya delete road. Selain editor ada juga Writer, Writer adalah method di shape file untuk membuat file shp baru (shp dan dbt)
Untuk langkag-langkah dalam melakukan editor sebagai berikut :
Import shape file
Sf = shape file.editor(war.shp)
Sf.point(16,10,0,0)
Sf.record (‘padang’)
Sf.save
Sf.save (‘war.shp’)
a=shapefile.reoder(‘war.shp’)
a.recorders()
a.shapes().points
a.shape()[0]
a.shape()[0] points
[(10,0,10,0)]

Untuk delete
Sf.delete(0)
a.shapes()[0].points [(10,0,10,0)]
sf.points [16,10,0,0]
sf.record(‘padang’)
sf.saver(‘wr.shp’)

Kesimpulan
Editor merupakan sebuah proses editing yang berfungsi untuk melakukan editing pada format shapefile.

Saran
                Untuk mempelajari lebih banyak lagi mengenai Sistem Informasi Geografis kalian dapat mencari di referensi yang putri cantumkan di kolom referensi dibawah.
Jangan lupa juga selalu berdoa. okey





by :
Putri Mentari Endraswari
1144083
D4 3D Teknik Informatika, Politeknik Pos Indonesia

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Rabu, 16 November 2016

Denial Of Service

Latar Belakang
            Dalam dunia jaringan, tentu taka sing lagi dengan yang namanya Denial Of Service atau DoS. Dalam dunia jaringan kita juga mengenal serangan DoS. Serangan DoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks') adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
            Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). 
Pembahasan
Denial Of Service
            Denial of service merupakan suatu metode yang sudah putus asa mencoba berbagai data.
Bagaimana Denial Of Service bekerja?
Yang pertama, membuat request biasa terhadap server melebihi kapasitas, pelayanan server, sehingga server tidak bisa melayani permintaan lainnya.
Contoh :

Kapasitas layanan Web  misalnya X.
 Jika petrick membuat request sebanyak x, maka spongebob tidak dilayani / denial.
Tapi server tetap hidup, hanya saja, server sibuk untuk melayani petrick.
Apa yang perlu disiapkan penyerang?
  1. Hanya request sebanyak X
  2. Jika belum dapat mencapai X, maka akan memanggil teman-teman untuk bergabung “bergabunglah sandy, plangton, mr crab, dkk” untuk membentuk suatu DoS.

Kesimpulan
Denial of service merupakan suatu metode yang sudah putus asa mencoba berbagai data. Serangan DoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks') adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut.
Saran
Belajar yang giat yah… jangan lupa minya doa orang tua yah.. SEMANGAT !!!

Nama : Putri Mentari Endraswari
Kelas ; D4 Teknik Informatika 3D
NPM : 1144083
Politeknik Pos Indonesia
Tugas Ke-6 Keamanan Jaringan " Denial Of Service"

Plagiarisme :
  1. https://drive.google.com/open?id=0BzSpTmor9oz1UHl6Rm1iczVxcWM
  2. https://drive.google.com/open?id=0BzSpTmor9oz1V3R4LVhYNkhoQ1k

Referensi : 
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_DoS



Selasa, 15 November 2016

Membuat Data Geospasial

Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar data keruangan dan obyek di bumi. Dalam GIS atau SIG, teknologi informasi merupakan perangkat yang membantu dalam menyimpanan data, memproses data, menganalisa data, mengelola data dan juga menyajikan informasi. SIG merupakan sistem yang terkomputerisasi yang menolong dalam me-maintain data tentang lingkungan dalam bidang geografis (De Bay, 2002). SIG selalu memiliki relasi dengan disiplin keilmuan Geografi, hal tersebut memiliki hubungan dengan disiplin yang berkenaan dengan yang ada di permukaan bumi, termasuk didalamnya adalah perencanaan dan arsitektur wilayah (Longley, 2001).http://osgeo.ft.ugm.ac.id/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
ESRI / Shapefile atau biasanya kita kenal dengan nama Shapefile, merupakan format dari data Geospasial dalam bentuk vektor yang sedang populer. Format data ini merupakan format data non topologi yang mudah dan sederhana dan berfungsi sebagai penyimpanan data lokasi geometrik dan atribut informasi dari sebuah data geografis.
Pembahasan
Membuat Data Geospasial
1. Import shapefile
2. Masukan variable, misalkan variable a untuk shapefile.writer( )
a = shapefile.writer( )
Jadi, format membuat data geospasial ada 2, yaitu :
1. .shp => Salah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri.
a.point(x,y)
a.poly [(x,y),(v,w)]
2. .dbf =>  Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut.
a.field (‘name.field’,’c’,’40’)
a.record (‘bdg’)
Data geospasial tersebut disimpan menggunakan method a.save(‘file.shp’).
Arti dari method pada writer :
- Point (x,y)           : memasukkan data berbentuk paint ke dalam .shp dan seluruh data harus berformat ESRI.1
- Poly [(a,b),(c,d)]    : memasukkan data geospasial berbentuk polygon (kembali ke titik awal) atau polyline (tidak kembali ketitik awal).
- Field (‘nama’,’c’,’40’) : artinya membuat atribut polygon dengan table ‘nama’ dengan tipe data varchar dengan panjang 40. Method ini dapat diulang dan dapat dilakukan untuk krbuthan field baru lagi.
- Record(‘Bandung’)      : Mengisi table yang hanya satu field dengan value ‘Bandung’.
- Save (‘nama.file’)  : menyimpan file dengan save file.
Kesimpulan
 format membuat data geospasial ada 2 yaitu shp : Salah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri. Dan dbf : Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut.
Saran
 Belajarlah yang rajin ya guys… agar dapat nilai yang bagus…
Jangan lupa juga minta doa ke orang tua kalian.. ok

Nama : Putri Mentari Endraswari
Kelas : D4 Teknik Informatika 3D Politeknik Pos Indonesi
NPM : 1144083


Plagiarisme :

Referensi :



Rabu, 09 November 2016

SPOOFING AND PHIISNG

LATAR BELAKANG
            Penggunaan internet pada zaman ini sangatlah meningkat, tidak heran banyak tangan iseng yang mempergunakan teknologi seenaknya. Contohnya seperti penggunaan Spoofing dan Phisng oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Spoofing sendiri adalah sebuah proses pemberian alamat palsu kepada korban, sehingga korban akan terjebak dan akan mengikuti alamat palsu tersebut. Sementara Spising adalah suatu metode yang digunakan hacker untuk menghack suatu situs untuk mencari password dengan cara mengelabui target menggunakan fake form login.
PEMBAHASAN SPOOFING
            Spoofing merupakan proses pemberian alamat palsu oleh seseorang kepada korban yang akan menggunakan jaringan internet. Pemberian alamat palsu tersebut bertujuan agar korban dapat terjebak dan mengikuti alamat palsu tersebut.
Jenis-jenis Spoofing ada 2, yaitu :
1. Arp Spoofing
Arp spoofing merupakan cara menipu korban dengan memberikan alamat MAC palsu.
Table arp spoofing :
IP
MAC



2. DNS Spoofing
DNS spoofing adalah cara menipu korban dengan memberikan IP palsu.
Table DNS spoofing :
Domain
IP





 Contoh Spoofing :
Keterangan Gambar :
1.A ingin berkomunikasi ke internet sehingga A harus melewati router R agar bisa menuju internet.
2.A bisa menuju ke router R dengan melihat table-table alamat di A.
3.B ingin menipu A agar tidak sampai ke jaringan internet dengan memberikan table palsu.
4.Sehingga A melihat bale palsu yang dikirimkan oleh B dan mengira B adalah router. Secara otomatis, aliran menuju internet akan terputus, dan akan tersambung ke alamat yang B arahkan.
Cara menangguangi :
1.Tidak menerima table dari siapapun.

2.Membuat table statistic yang tidak dapat dibah-ubah / diupdate.

PEMBAHASAN PHISING
            Phising merupakan suatu metode yang digunakan hacker untuk mencari password dengan cara mengelabui target menggunakan fake form login pada situs palsu yang menyerupai situs aslinya.
Contoh misalkan pada situs BCA. Situs yang benar adalah : www.klikBCA.com lalu diduplikasi konten website nya oleh hacker di alamat www.clickBCA.com.
Cara menanggulanginya :
1.      Untuk menelusuri sebuah website resmi, kalian perlu memerhatika penggunaan http nya. Untuk website resmi penggunaannya https:
2.      Kalian juga perlu mengecek / melihat sertivikasi http yang terverifikasi secara organisasi. Karena http yang terverifikasi organisasi dapat dikatakan lebih aman dibandingkan dengan http yang terverifikasi domain.
Karena domain lebih gampang dibobol hacker.

KESIMPULAN
Spoofing sendiri adalah sebuah proses pemberian alamat palsu kepada korban, sehingga korban akan terjebak dan akan mengikuti alamat palsu tersebut. Sementara Spising adalah suatu metode yang digunakan hacker untuk menghack suatu situs untuk mencari password dengan cara mengelabui target menggunakan fake form login.

SARAN
Kalian harus berhati-hati dalam menjelajahi jaringan internet dan situs-situs resmi. 
Tetap W A S P A D A !!!

My Identitas :
Nama ; Putri Mentari Endraswari
Kelas : D4 Teknik Informatika 3D Politeknik Pos Indonesia
NPM ; 1144083

My Github :

No Plagiat :

Refferensi :

Minggu, 06 November 2016

Data Geospasial

Retrieve Data Geospasial
Latar belakang
            Retrieve data geospasial terbagi menjadi 2 format, yaitu dbf dan shp. Format dbf untuk table atribut data, sedangkan format shp untuk data geometri. Dan yang akan putri bahas pada coretan ini adalah data geospasial vector ESRI/SHAPEFILE.
Pembahasan
            ESRI / Shapefile atau biasanya kita kenal dengan nama Shapefile, merupakan format dari data Geospasial dalam bentuk vektor yang sedang populer. Format data ini merupakan format data non topologi yang mudah dan sederhana dan berfungsi sebagai penyimpanan data lokasi geometrik dan atribut informasi dari sebuah data geografis. Namun File tersebut masih belum bisa kita lihat hasilnya tanpa menggunakan software pembantu seperti QGIS ataupun Pyhton.
Untuk membaca shapefile dengan menggunakan pyhton kita bisa memanggil langsung fileshp atau dapat juga membuat sebuh class sendiri.
Geometri Standard ESRI :
1. POINT          : Titik dari koordinat
2. POLILINE    : Titik awal tidak sama dengan Titik akhir
3. POLIGON    : Titik awal = Titik Akhir

Operasi pada Python
 Library pyshp kita panggil dengan cara : Import shapefile
Instansiasi kelas shapefile kepada sebuah variable.
Sf = shapefile Reader (‘.bts , .ngr , .shp’)
Ket :
Sf                            : variable instansiasi
Shapefile                 : kelas
Reader                     : method
(‘.bts , .ngr , .shp’)  : parameter file shp
Maka disini, variable sf adalah instansiasi dari kelas shapefile, kita bisa jalankan method ini di variable instansiasi sf.
Method
Contoh membaca jumlah data geometry dengan python
Sf  => 1. Dbf : Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut.
Cara membaca format .dbf :
sf.fields = untuk melihat atribut table
                        Sf.records () = untuk mengambil semua record
                        Sf.record (n) = untuk mengambil baris ke-n record.
  2. shp : Salah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri.
     Cara membaca format .shp :
sf.shapes () = untuk mengambil semua record geometri
                        Sf.shape (n) = untuk mengambil data baris ke-n 
Data shp
1) BBOX (Boundary Box) merupakan titik pinggir peta.
2) Shapetype merupakan jenis data geometri
3) Points merupakan titik koordinat. 

Kesimpulan 
Shapefile, merupakan format dari data Geospasial dalam bentuk vektor yang sedang populer.  Dbf merupakan Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut. dan shp adalahSalah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri.

Saran
Belajar yang giat. apabila kalian ingin mendalami mata kuliah GIS. kalian dapat mengecek di referensi dibawah.

My Profile :
Nama ; Putri Mentari Endraswari
Kelas : D4 TI 3D Politeknik Pos Indonesia
NPM ; 1144083
Matkul : GIS



No Plagiarisme 
Cek : 

SNIFFING

Sniffing….
Latar Belakang
                Pada zaman yang semakin modern ini, banyak sekali orang yang menggunakan jaringan internet untuk bertukar data maupun untuk hal yang lainnya. Dengan seiring nya perkembangan zaman pada saat ini, kebutuhan jaringan internet sangat beragam. Namun, tidak sedikit orang yang perduli dengan keamanan jaringan yang mereka gunakan. Sehingga memberikan celah luas untuk orang yang tidak bertanggung jawab, untuk mempergunakannya. Salah satu contohnya yaitu ada juga orang yang mengakses internet dengan cara yang kurang baik seperti dengan melakukan sniffing. Sniffing merupakan suatu cara untuk melakukan intercepting jaringan. Jadi, orang yang melakukan sniffing akan mudah masuk kedalam jalur dimana terdapat paket data seseorang yang terkoneksi dengan jaringan data. Paket data tersebut akan dilintasi atau dilalui oleh peretas (orang yang melakukan sniffing). Melalui jalur ini hak akses target dapat diketahui oleh peretas. Dan peretas dapat dengan mudah menggunakan hak akses target.
Pembahasan
APA ITU SNIFFING ???
            Sniffing adalah kegiatan penyadapan pada lintas data di jaringan computer dengan membaca paket IP dari node 1 ke node lainnya. Metode yang dipakai dalam melakukan sniffing adalah metode intercepting, dimana jaringan peretas akan masuk ke dalam jalur paket data target yang dilalui.
Data yang melintas dalam jaringan tersebut mengalir secara bolak-balik dan akan ditangkap dengan menggunakan sniffing yang terkadang menguraikan isi dari request for comment atau spesifikasi lainnya. Apabila dilihat dari struktur jaringannya, salah satu pihak dapat menyadap keseluruhan atau salah satu dari pembagian lalu lintas dari salah satu mesin dalam jaringan. Perangkat pengendali jaringan dapat juga diatur oleh aplikasi atau tool penyadap untuk bekerja secara acak atau random.
Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer terdiri dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis protokol sehingga data biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi pengelola bisa untuk pemeliharaan jaringan, bagi orang luar bisa untuk menjebol sistem. Cara paling mudah untuk mengantisipasi Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang secure, misal : ssh, ssl, secureftp dan lain-lain.

Contoh :
Misalkan, Wifi yang berada dikampus memiliki dua pengguna yaitu dosen dan mahasiswa. Disini mahasiswa berperan sebagai sniffer dengan menggunakan sniffing. Ketika dosen menggunakan hotspot wifi kampus, maka dosen akan menaruh paket data ke dalam jaringan wifi berupa user, password, form yang berisikan methot post ataupun get dan spesifikasi lainnya. Kemudian sniffing akan menangkap data-data tersebut sehingga sniffer akan mengetahui isi data atau jalur lintas yang dilalui oleh paket data dosen dalam jaringan wifi kampus. Data-data tersebut akan dimanipulasi oleh mahasiswa untuk login hotspot dengan menggunakan akun dosen. Strukturnya bisa kita lihat seperti gambar diatas. 
Sebenarnya ada beberapa cara untuk menghindari penggunaan sniffing tool oleh orang lain. Salah satu cara yang dapat kita gunakan adalah dengan menambah sistem keamanan jaringan kita. Sebagai contoh dengan mengubah HTTP menjadi HTTPS. Dengan HTTPS dapat mengenkripsi data yang kita miliki dengan menggunakan AES atau yang lebih tinggi lagi. Semakin tinggi enkripsi data yang kita miliki, sniffer akan semakin sulit menyadap paket data yang kita miliki sehingga lebih aman. 
Kesimpulan
Sniffing adalah kegiatan penyadapan pada lintas data di jaringan computer dengan membaca paket IP orang lain dengan menggunakan suatu device. Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.
Saran
Apabila kalian ingin mencoba untuk melakukan sniffing, lakukan lah dengan bijak jangan sampai membuat kerugian untuk orang lain. Dan kalian juga harus dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatan kalian. Ok..



NAMA : Putri Mentari Endraswari
KELAS : D4 TEKNIK INFORMATIKA 3D POLITEKNIK POS INDONESIA
NPM : 1144083

Link GitHub :

Link Plagiarisme :

Link Referensi :