Selasa, 15 November 2016

Membuat Data Geospasial

Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar data keruangan dan obyek di bumi. Dalam GIS atau SIG, teknologi informasi merupakan perangkat yang membantu dalam menyimpanan data, memproses data, menganalisa data, mengelola data dan juga menyajikan informasi. SIG merupakan sistem yang terkomputerisasi yang menolong dalam me-maintain data tentang lingkungan dalam bidang geografis (De Bay, 2002). SIG selalu memiliki relasi dengan disiplin keilmuan Geografi, hal tersebut memiliki hubungan dengan disiplin yang berkenaan dengan yang ada di permukaan bumi, termasuk didalamnya adalah perencanaan dan arsitektur wilayah (Longley, 2001).http://osgeo.ft.ugm.ac.id/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
ESRI / Shapefile atau biasanya kita kenal dengan nama Shapefile, merupakan format dari data Geospasial dalam bentuk vektor yang sedang populer. Format data ini merupakan format data non topologi yang mudah dan sederhana dan berfungsi sebagai penyimpanan data lokasi geometrik dan atribut informasi dari sebuah data geografis.
Pembahasan
Membuat Data Geospasial
1. Import shapefile
2. Masukan variable, misalkan variable a untuk shapefile.writer( )
a = shapefile.writer( )
Jadi, format membuat data geospasial ada 2, yaitu :
1. .shp => Salah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri.
a.point(x,y)
a.poly [(x,y),(v,w)]
2. .dbf =>  Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut.
a.field (‘name.field’,’c’,’40’)
a.record (‘bdg’)
Data geospasial tersebut disimpan menggunakan method a.save(‘file.shp’).
Arti dari method pada writer :
- Point (x,y)           : memasukkan data berbentuk paint ke dalam .shp dan seluruh data harus berformat ESRI.1
- Poly [(a,b),(c,d)]    : memasukkan data geospasial berbentuk polygon (kembali ke titik awal) atau polyline (tidak kembali ketitik awal).
- Field (‘nama’,’c’,’40’) : artinya membuat atribut polygon dengan table ‘nama’ dengan tipe data varchar dengan panjang 40. Method ini dapat diulang dan dapat dilakukan untuk krbuthan field baru lagi.
- Record(‘Bandung’)      : Mengisi table yang hanya satu field dengan value ‘Bandung’.
- Save (‘nama.file’)  : menyimpan file dengan save file.
Kesimpulan
 format membuat data geospasial ada 2 yaitu shp : Salah satu bentuk file yang terletak dalam shapefile yang menyimpan data geometri. Dan dbf : Sebuah file yang dapat menyimpan file tabular dan menyimpan data atribut.
Saran
 Belajarlah yang rajin ya guys… agar dapat nilai yang bagus…
Jangan lupa juga minta doa ke orang tua kalian.. ok

Nama : Putri Mentari Endraswari
Kelas : D4 Teknik Informatika 3D Politeknik Pos Indonesi
NPM : 1144083


Plagiarisme :

Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar